Cara Mudah Memahami Segitiga Exposure

Selamat malam gaes.

Pada kali ini saya akan membahas/ belajar mengenai segitiga exposure dalam photography.
Dalam kata photography itu sendiri mempunyai makna tersendiri. Photography berasal dari kata Yunani yaitu "photos" yang berati cahaya, dan "Grafo" yang berati  Melukis/Menulis, Sebagai istilah umum photography adalah proses menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mnegenai objek tersebut pada media yang peka cahaya.

Lanjut ke pokok saja ya, 


Apa sih Segitiga Exposure ?
Segitiga Exposure adalah konsep dasar fotografi untuk menentukan nilai exposure yang tepat berdasarkan nilai Shutter Speed, Aperture, dan ISO.
Ada tiga hal yang bisa disetting di kamera untuk mengatur exposure: shutter speed, aperture, dan ISO. Apa peran dari masing-masing settingan tersebut?
Jika diibaratkan sensor adalah sebuah ember, dan cahaya adalah air yang akan diisikan ke ember tersebut, maka exposure yang ‘tepat’ adalah saat ember terisi air pas hingga bibir ember. Jika tinggi air tidak mencapai bibir ember, maka gambar akan underexposed, dan jika air luber maka gambar overexposed. 



1. Shutter speed

Shutter speed adalah kecepatan atau lamanya shutter membuka sehingga cahaya mengenai sensor. Jadi, shutter speed bisa diibaratkan lamanya kita membuka keran untuk mengisi air. Semakin lama keran dibuka, maka akan semakin banyak air yang mengisi ember.
Shutter speed diukur dalam satuan waktu, dan kamera DSLR rata-rata dapat menggunakan shutter speed dari 1/4000 detik hingga 30 detik. Karena shutter speed yang digunakan kebanyakan kurang dari satu detik (pecahan), maka biasanya yang tertulis di viewfinder kamera adalah pecahannya saja (shutter speed 1/100 detik akan tertulis 100) di viewfinder. Satuan ‘detik’ biasanya tertulis sebagai tanda kutip (“), jadi shutter speed 2 detik akan tertulis sebagai 2″. Terkadang satuan detik digunakan juga dalam pecahan, misalnya 0.6″.

Makin besar angkanya, maka gambar akan makin gelap. Faktor pengali satu stop adalah 2x, misalnya shutter speed 1/100 akan 1 EV lebih terang daripada shutter speed 1/200 jika scene dan settingan yang lain tetap sama.
(EV adalah satuan brightness, di mana selisih 1EV berarti selisih brightness yang disebabkan jumlah cahaya yang masuk berbeda 2x lipat. 1 EV sering disebut juga 1 stop, istilah warisan dari jaman kamera film dulu.)

2. Aperture

Aperture adalah bilah-bilah (biasanya terbuat dari logam) yang terdapat di dalam lensa. Bilah-bilah ini dapat bergerak, saling berpotongan dan menutupi sekeliling penampang lensa, sehingga hanya bagian tengah lensa yang dapat dilewati cahaya. Dengan demikian, aperture bisa diibaratkan penampang pipa yang menyalurkan air. Walaupun sama-sama hanya dibuka selama satu detik, misalnya, pipa yang besar akan mengalirkan air lebih banyak daripada pipa yang sempit.

Satuan aperture adalah diameter bukaan bilah-bilah. Dinyatakan dalam pecahan, biasa tertulis sebagai f/X atau 1/X, di mana X adalah angka aperturenya. Yang tertulis di viewfinder kamera seringkali hanya angka X nya saja.
Faktor pengali satu stop adalah √2 (akar dua), atau gampangnya 1.4x; artinya bukaan f/3.5 akan 1EV lebih terang daripada bukaan f/5.6. Makin besar angkanya, maka gambar akan makin gelap.

3. ISO

ISO adalah sensitifitas sensor. Makin tinggi ISO, maka makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk mencapai brightness tertentu. Menaikkan ISO bisa diibaratkan memasukkan bebatuan ke dalam ember sehingga jumlah air yang dibutuhkan semakin sedikit.

Satuan ISO adalah angka ISO. Faktor pengali satu stop adalah 2x, di mana ISO 800 akan 1EV lebih terang daripada ISO 400
Dari ketiga unsur diatas kita harus menyesuaikan komposisi antara shutter speed, aperture, dan juga iso, agar semua unsur berpadu dengan pas, tidak over exposure dan juga terlalu noise. Noise sendiri disebabkan oleh faktor iso yang tinggi sehingga menimbulkan noise pada foto/terlihat ada bintik samar samar. Mungkin itu saja yang bisa saya jelaskan mengenai Segitiga Exposure

Sekian dari saya apabila ada yang salah mohon dicoret saja 😆 karena manusia tidak luput dengan kesalahan. Terimakasih 👋


#SegitigaExposure
#ShutterSpeed
#Aperture
#Iso
Next Post Previous Post